“Ibu sayang kamu, Do”. Bokep Montok “Dia
kawin duluan, ah…, Emang bukan nasib saya deh, dia kawin sama seorang
om-om senang yang cuma menyenangi tubuhnya. Saya suka sekali bentuk tubuh ibu yang bongsor ini”,
lanjut pemuda itu sambil memberikan ciuman di pipi sang dokter, ia
mempererat pelukannya. Namun tak seberapa
lama ia terkulai tiba-tiba ia terhenyak dan kembali menangis. Kamu nggak mimpi, ini aku, Dokter Miranti yang kamu kagumi”. “Masa
sih aku harus mengalah terus, kalau bangsat itu bisa berselingkuh
kenapa aku tidak”, benaknya sambil menatap dirinya sendiri di cermin
itu. Ia begitu
tampak kian menikmati goyangan tubuh mereka, ukuran penis Edo yang
super besar dan terasa merobek liang vaginanya itu kini menjadi sangat
nikmat menggesek di dalamnya. “Oooh dokter Miranti, sayang…, ooohh”, desah
Edo merasakan penisnya yang mulai bangkit lagi merasakan remasan dan
belaian lembut tangan sang dokter. Ia
mampu bertahan selama itu, tubuh sang dokter yang begitu membuatnya
bernafsu itu digoyangnya dengan segala macam gaya yang ia pernah lihat
dalam film porno.
