Kemudian kuambil lap dan air hangat yang memang sudah kupersiapkan, kubersihkan setiap bagian tubuhnya yang terkena siraman spermaku. Antara kancing didada dan kerah lehernya terdapat celah yang sering terbuka, sehingga jika diperhatikan secara teliti, orang pasti bisa melihat pakaian dalam yang ia gunakan. Bokeb Bu Denok tidak lagi menangkisnya. Setelah puas kuturunkan kepalaku kedadanya, walau masih berpakaian lengkap tapi bisa kurasakan kekenyalan sepasang payudara yang indah itu. Kuulangi sekali lagi tetap tak ada jawaban, kuputar pegangan pintu dan kubuka dengan sangat perlahan dan kututup keras-keras. “Huuaah.. Setelah puas aku mengguyur kedua tubuh kami yang masih berangkulan.Aku membalikkan tubuhnya dan kami pun saling berhadapan. Bu Denok tersadar dan berkata, “Kita sudah terlalu jauh.. Kembali aku terkesima melihat Bu Denok yang telanjang bulat dengan rambut yang basah.




















