tok… pelan-pelan aku mengetuk pintu kamarnya, “Ri, boleh ibu masuk?” tanyaku dengan lemah lembut.“Iya Bu silakan, masuk aja ga di kunci ko!” suara Ari yang terdengar dari dalam,Akupun membuka pintu dan melangkah masuk, anak itu terbaring di ranjangnya di bawah selimut.“Gimana Ri keadaanmu sekarang?” sambil tersenyum aku duduk persis di samping wajahnya, saat itu aku masih menggunakan daster berwarna putih,“Baik kok Bu udah mendingan” katanya sambil berusaha untuk duduk, tapi dengan cepat aku menahanya,“Sudahla Ri kamu tiduran aja, lagi sakit gini harus banyak istrahat“ kataku sambil terseyum, dan dia membalas senyumanku, entah kenapa hari ini aku merasa bahagia sekali tidak seperti hari-hari biasanya.“eh iya Bu, makasih ya Bu“Aku berdiri melihat sekeliling, isi kamarnya terlihat sangat rapi sekali, berbeda dengan cowok pada umumnya. Bokep Tobrut Mukaku pun penuh dengan sperma Mas Indra yang kental.“Semalaman gue betah sama ni perek” mereka berdua mentertawakanku,“Sekarang giliran gue ya Ndra!“ dengan posisi berdiri Beno menggendongkuKedua tanganku berpegangan dengan lehernya sedangkan kedua kakiku










