Bibir itu kembali bergeser lambat menyusur dagu, bergerak ke leher, pundak dan akhirnya berhenti di buah dadaku. Bokep Kepalaku tanpa terkendali bergerak ke kanan dan kiri semakin liar disertai suara eluhan nikmat. Aku didekap lembut dan sebuah ciuman di kening menambah berkurang daya kekuatanku. kuat dan kuat….. ahh…… aahhhhhh. Kejadian ini memukul perasaanku. Oooohhhhh……oohhhh… ooooohhhh……aauuhhhhhh. Aa……hhhh…..uhhh.. Aku merasa iba pada Pak Hamid. Ia sadar aku tidak mau dijamah lebih dari itu. Tangan berbulu lebat itu melingkar dalam dada dan perutku. Angin kencang menyebabkan tubuh kami basah dan dingin. Mulut hangat itu kembali bermain lincah diantara bibir bawahku yang ditutupi rambut-rambut kemaluan yang berwarna hitam legam dan tumbuh dengan lebatnya disekeliling lubang kawinku dan clitorisku terasa sudah mengeras pertanda aku sudah dilanda nafsu kawin yang amat menggelegak.Kenikmatan kembali menjalar di rahimku.
