Tapi baiklah, apa salahnya mencoba, begitu pikirku.“Mmmm emang berapa tarifnya? Tadinya tugasku adalah mengawal kemanapun ia pergi. Bokep Tobrut Sampai akhirnya dia menjerit dengan sedikit tertahan,“Akhhhhhh… A’… Ayuk terus… Santi sebentar lagi sampai… Ahhhh…”Mendengar permintaannya, aku pun semakin menggila, dan kemudian dia menggelinjang. Aku pun segera membelokkan mobil dan kuparkir tepat di depan rumah itu.Di terasnya kulihat sedang duduk 4 orang wanita dengan pakaian yang cukup sexy. Nikmati saja keadaan ini.Bagai kerbau dicucuk hidungnya aku menurut. Kulihat Santi mulai tidak bisa mengendalikan dirinya, dia menengadah sambil memejamkan matanya, sementara pinggulnya bergerak-gerak menggesek kemaluanku.Kami pun segera bertukar posisi, dia kubaringkan di kasur dan segera saja kulepas celana dalamnya yang sudah mulai basah itu. Boleh lihat ga? Tubuh Santi mulai melemas dengan nafas yang terengah-engah.




















