Tak rela rasanya aku kehilangan Anisa. Penny’ku dalam-dalam. Bokep Tante Tak rela rasanya aku kehilangan Anisa. Aneh bin ajaib, Anisa tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Sebab seluruh baju yang kami bawa basah kuyup oleh hujan.Anisa hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Aku masih merasakan getaran-getaran aneh di hatiku, tatapan Anisa masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. kan belum kawin ?” Kamu kuat ya?” bisiknya mesra. Aku semakin bingung, dari mana dia tahu macam-macam rasa ‘Mr. Veggy’nya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. ” Lumayan sayang ?!” sahutku setengah berbisik.




















