Ummi kan muntah-muntah terus, ini badan rasanya tak bertenaga sama sekali,” ucap isteriku diselingi isak tangis. Bokep Indonesia Beberapa menit setelah kepergian dua ukhti itu, kembali melintas ukhti-ukhti yang lain. Selera makanku mendadak punah. Katanya mau jadi isteri shalihah? Kuperhatikan sepatu yang berjumlah delapan pasang itu satu persatu. Namun, belum juga kutemukan Maryamku. Aku terlonjak, lantas menyelinap ke tembok samping. Baru juga pulang sudah ngomel-ngomel terus. Namun apa yang terjadi? Perih nian rasanya hati ini, kenapa baru sekarang sadar bahwa aku tak pernah memperhatikan isteriku. Aku benar-benar merasa menjadi suami terzalim!“Maryam…!” panggilku, ketika tubuh berabaya gelap itu melintas. Kalau sudah begitu, aku yakin pasti air matanya merebak.*******Sepekan sudah aku ke luar kota. “Alhamdulillah, jazakallahu…,” ucapnya dengan suara mendalam dan penuh ketulusan.Ah, Maryamku, lagi-lagi hatiku terenyuh melihat polahmu.
