“Dimas… jangan… nggak mmhhh!” dipotongnya kata-kataku dengan melumat bibirku. Singkat cerita kamipun digiring mereka ke gedung psikologi yang sudah sepi dan gelap, di ujung koridor kami disuruh masuk ke suatu ruangan yang adalah toilet pria. Bokeb “Nah, sekarang kamu berdiri di pojok sana, perhatiin baik-baik kita ngerjain cewek kamu !” perintah yang tinggi itu pada Dimas. Sesaat kemudian dia menghentikan genjotannya, dengan penis tetap menancap di vaginaku, dia bawa tubuhku yang masih digendongnya ke arah kloset. Kami bersiap meninggalkan tempat itu. Pak Egy sejak posisiku ditunggingkan masih betah berjongkok diantara tembok dan tubuhku sambil mengenyot dan meremas payudaraku yang tergantung persis anak sapi yang sedang menyusu dari induknya. Tusukan-tusukannya terasa makin dalam saja membuat tubuhku makin tertekan ke tembok. Yang tinggi dan berusia sekitar pertengahan 40 itu namanya Egy , dan temannya yang berkumis itu bernama Romli .
