Serta berbulu sedikit pada bagian atasnya saja.Pelahan tapi pasti Ibu Vivi menurunkan pantatnya, “Blesss”. Bokep viral Aku tarik sedikit CD-nya ke bawah, dan dengan sedikit digeser ke samping, aku sudah bisa memegang belahannya. Lalu kuusap-usap dengan cinta kasih jari tengahnya. Pokoknya bentuknya bagus dan ukurannya pas. Makin lama makin ke atas menuju pangkalnya. Jadi konsentrasiku tidak tertuju pada penisku yang sedang dikerjai habis-habisan oleh Ibu Vivi.Naik turun, digoyang ke kiri dan ke kanan, diputar. Dan tentu saja halus. Rupanya dia menikmati betul air maniku. Makin ke atas makin mulus. Maklum dia masih keturunan Chinesse. Gerakan badan Ibu Vivi makin keras dan kepalanya sering ditarik ke belakang. Bahkan aku sempat kasih tanda merah di kedua pangkal pahanya.




















