Aku pun setuju dengan tawaran Kristin, yang penting aku dapat uang. Bokep Colmek Dia terus menekan dan menggoyang-goyangkan penisnya. Awalnya sangat susah sekali, namun kosmetik yang aku bawa ini banyak sekali peminatnya. Aku melihat wajah pak tua itu dia sangat horny, nafsunya tinggi sekali dan juga pandai memainkanku. Aku sangat kesal dan baru ingat kalau aku memiliki kunci cadangan. Tapi apalah daya demi uang aku harus rela memberikan tubuhku yang mulus dengannya. Mulutnya yang asik mencium bibirku, jemarinya juga meremas-remas payudaraku hingga aku lemas tak berdaya,“aaaaakkkhhhh….aaaahhh…..ooohhh…nikmat….”
Penisnya keluar masuk sesuka hatinya, aku memegang pinggannya. Lidahnya menjilati putting susuku yang menengang itu. Dia menyarankan aku untuk menjadi seorang sales.Aku pun enggan dengan keras aku menolaknya.




















