sama-sama kesepian, kenapa tidak kita salurkan bersama,” kataku merajuk sambil terus berusaha mendekatinya tapi dia terus menghindar. “Ouughh jangaan Diik.. Bokep cuma kita berdua.. Kebetulan alamat yang di tulis oleh suaminya tidak ada nomer teleponnya.Sesampainya di alamat yang dituju kami berhenti. Aaah.. “Yahh… teruuuss, enaakkk…” katanya sambil menggelinjang. Aku merasa kasihan lalu aku menghentikan mobil dan menghampirinya.Aku bertanya, “Ibu sedang menunggu apa?” Dia memandangku agak curiga tapi kemudian tersenyum. Ahhh.. Di kamar aku masih membayangkan keindahan tubuh Mbak Menik. Dia kemudian menungging, kakinya dilebarkan. nama Ibu siapa dan usianya sekarang berapa?”“Panggil saja aku Mbak Menik, dan sekarang aku 35 tahun.” Malam itu, dia kusuruh tidur di kamar samping yang biasanya dipakai untuk kamar tamu yang mau menginap. ahhh…” Dia menjerit saat kumasukkan seluruh batang kemaluanku hingga aku merasakan mentok sampai dasar rahimnya.




















