Matanya mulai berkaca-kaca dan air mata mulai menetes dari sudut matanya yang indah.“Mbak Ratih, ini tolong diterima ya” ucapku sambil menyodorkan uang.“Apa ini mas?” tanyanya diiringi isak tangis.Ruang dapur yang biasanya dihiasi tawa, kini berubah drastis, apalagi suasana haru saat itu justru menambah kedekatan hati kami.“Ini gaji terakhir mbak Ratih ditambah sedikit sebagai ucapan terima kasih saya pada mbak Ratih…” ucapku.“Ta…tapi mas…” jawabnya terbatu bata.Aku tak menjawab namun kuberanikan diri untuh meraih pergelangan tangan kanannya dan menyerahkan uang itu. Hingga tiba-tiba ia menggelengkan kepalanya.“Terus kenapa mbak Ratih terdiam dan masih sedih?” tanyaku lagi. Bokep JAV Ciuman yang kutujukan ke bibirnya meleset mengenai pelipisnya. Aroma hijab yang khas saat itu semakin menambah gejolak nafsu birahiku padanya. Hingga tiba-tiba ia menggelengkan kepalanya.“Terus kenapa mbak Ratih terdiam dan masih sedih?” tanyaku lagi.




















