Batinku.“Rizal,ditanya kok malah bengong”, Bu Monic menyenggol tanganku.“Eeehhhh nggak, abisnya kaget dgn kata-kata Ibu kayak tadi. Kudorong tubuhnya keranjang, kuloloskan CD dan Bra-nya. Bokep Mom Siapa sih yg nggak bangga diundang makan oleh wanita secantik Ibu?”, ditengah kegugupanku aku masih sempat menyempilkan jurus-jurus rayuan.Aku tau pasti pujian kecil bisa membangkitkan kebanggan.“Ahh bisa aja kamu Zal, emangnya aku masih kelihatan cantik”, jawab Bu Monic dgn pipi memerah. Kupeluk tubuhnya kucium bibirnya.“Ahh nimat sekali Zal”, ntah sdh berapa kali kata-kata ini diucapkannya.Penisku yg belum terpuaskan semakin bergejolak disasarannya. Duduk berhadapan sangat terasa kalau suasananya berubah, tdk seperti kemarin-kemarin. Duduk berhadapan sangat terasa kalau suasananya berubah, tdk seperti kemarin-kemarin. Kugenjot pantatku dgn irama yg pasti. Wow, aku tersentak melihat pemandangan didepanku. Bu Monic sebentar menarik bibirnya dan menyeka lipstik merahnya dgn tisu. aku diam aja dan hup.bibirnya menyentuh bibirku.
