crooot.. Indobokep croot.. Diturunkannya sedikit celana boxerku cukup untuk memijat bongkahan pantatku. Dari jendela kecil itu posisi Mbak Narti terlihat menyamping, kedua buah dadanya mengacung ke depan dengan puting coklat kemerahan. “Eh, kamu kok pinter juga mijetnya Mbak?” pujiku. Terasa telapak kaki kananku dipijatnya, enak rasanya geli-geli gimana gitu. “Emang umur ibu Mbak berapa?” tanyaku. “Oh, baik Tuan, tapi saya ganti baju dulu ya?” katanya, berharap saya keluar dulu karena dia belum ganti pakaian.“Gak usah Mbak, disini saja. Terasa penisku panas dan menegang membayangkan yang tidak-tidak.Selesai membersihkan kamarku, yang merupakan bagian akhir dari rutinitas paginya, Mbak Narti membereskan peralatan ngepelnya dan berkata padaku, “Tuan, permisi saya mau mandi dulu” aku menoleh, “Lho, belum mandi toh kamu, biasanya pagi-pagi sekali sudah mandi?” Dia tersenyum malu, “Maaf tuan, tadi bangun agak kesiangan, karena tidur kemalaman nungguin Tuan pulang” “Oh, begitu ya.




















