Dan sangat empuk. Bukannya apa-apa, tapi aku paling tidak suka diganggu dengan masalah orang yang telat membeli tiket seperti pasangan ini.Ibu itu cemberut. Bokep Korea Naik turun. Hujan masih turun, rintik-rintik. Tangan ibu itu masih mengelus pahaku. 4 hari sebelum pernikahanku. Tapi itu dulu.Hampa kadang terasa. Ada sesuatu yang mencengkeram. Aah, seorang wanita. Kain jeansnya untungnya kain yang lemas, sehingga aku bisa merasakan tekstur renda BHnya. Pelan tapi erat.“Aaaahhhhh …”Ujung penisku berkedut. Aku gemetar. Pelan dan sedikit menekan. Seperti menghayati sesuatu. Aku merasakan diriku sesak napas. BH dan celana dalam. Aku? Mungkin warnanya hitam. Sperti penis kecil. Aku tidak sabar. Dan kemudian bus berhenti. Besar, dan sangat kenyal. Kulihat tebaran warna hijau ditimpali air hujan yang begitu deras di sebelah kiri jalan tol. Aku memejamkan mata lagi.“Buka matamu, awasin ….”Aku tidak mengerti. Aku sedikit membuka mataku.
