Oohh.. Bokep Cina Syukurlah, aku pun senang karena bisa membantunya belajar mengenai hidup dan membuatnya lebih terbuka.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Yess.. Bagus nggak?” aku berbaring menyamping dengan menopang kepalaku dengan tangan kanan ditekuk.“Kurang Ci, biasa aja, mending lu tumpuk itu bantal buat sandaran tangan terus duduk bersimpuh, kayanya lebih bagus” pintanya setelah mengamati sejenak.“Gini?” tanyaku mengikuti arahannya.“Ya, lebih tegak dikit Ci, ya gitu ok” aturnya.Dia duduk di kursi seberang ranjang sana memegang clipboard. Kemudian aku mulai menggoyangkan pinggulku pelan-pelan.“Enak say? Pengen sih sekali-sekali dilukis gitu, gimana?” tawarku.“Wah, bener nih Ci? Dibelainya rambut dan punggungku dengan lembut.“Ci, itu tadi yang namanya orgasme yah? Kuraih telapak tangannya yang lagi mengelus pantatku dan menggiringnya ke vaginaku.“Disini lebih hangat kan, Lix?”“Iya hangat Ci, sedikit basah gitu”“Coba lu masukin jari lu lebih dalam lagi ke situ, pelan-pelan aja”Dua jadinya pelan-pelan memasuki liang kenikmatanku, melewati dinding yang bergerinjal-gerinjal.“Sekarang coba lu gosokin daging kecil yang.. Gua maunya digambar seperti itu tuh, gimana?” jawabku dengan polosnya.Tentu saja dia




















