Daripada jadi gelandangan, tanpa berpikir panjang lagi, aku langsung menerima pekerjaan yang ditawarkan wanita itu saat itu juga, detik itu juga aku ikut bersama wanita ini ke rumahnya.Ternyata rumahnya besar dan megah sekali. Bokepindo Karena Nyonya Wulandari sedang sibuk dengan suaminya. Justru kemewahan bisa menghancurkan diri jika tidak mampu mengendalikannya. Itupun hanya sekali saja dalam sehari.Di bawah kerindangan pepohonan, aku memperhatikan mobil-mobil yang berlalu lalang. Karena aku harus selalu mendampinginya, tentu saja Nyonya membelikan aku beberapa potong pakaian yang pantas. Pagi, siang sore dan kapan saja kalau dia menginginkan, aku tidak boleh menolak. Bahkan jari-jari kukunya yang tajam dan runcing mulai mengkoyak kulit punggungku. “silakan kalau bisa.”Waktu di kampung aku sering bantu-bantu paman yang buka bengkel motor. Tapi tampaknya semua pembantu di rumah ini sudah tidak asing lagi. Aku selalu berharap, apa yang terjadi pada diriku jangan sampai terjadi pada orang lain.
