Iroha Kawashima, Gadis Jepang Itu Merintih Penuh Gairah, Tanpa Sensor

Merentangkan kedua tangan, memelukku dan menempelkan pipinya di pipiku.“Enak ya, Kak”Aku mengangguk, memeluk tubuh yang masih bersimbah peluh itu. Bokeb Mengalir di sela-sela celah kemaluannya. semerbak wangi harum tubuh Liasni menusuk hidungku. Putting susunya yang merah itu ku kulum dan kuhisap-hisap sambil kugigit sedikit.Hanya sebentar saja, gadis itu menjerit tertahan….“Ohhh.. Itu … kalau itu kamu juga punya kan?” kataku agak sembrono. “Entah.” Katanya sambil menggeliat, merentangkan tangannya, kedua pangkal lengannya terangkat ke atas menampakkan ketiaknya yang bersih.“Mungkin dua puluh menit atau setengah jam lagi mereka kembali. Kok tumben nggak malam mingguan ke sininya?” tanyanya sambil membenahi rambutnya yang indah itu. Aku pun terkejut … bayangan siapa itu?Perlahan kulihat wajah Liani yang matanya masih setengah terpejam. Sangat puas telah beroleh kenikmatan yang selama ini didambakannya. Aku menelan air liur ku sendiri. Tapi gumpalan pantat Liani cukup menahan gerakananku.Egghh.. Cenit diam tak bergerak dalam pelukanku, sepertinya dia lupa ada sesuatu yang bersemayam dalam tubuhnya.Perlahan gadisku ini mengatur nafasnya

Iroha Kawashima, Gadis Jepang Itu Merintih Penuh Gairah, Tanpa Sensor

Related videos