Tidak terasa, sudah lebih dari 10 menit aku memberinya pengantar kenikmatan, seolah ia sudah sangat pengalaman. “Lho kok jadi kecil dan pendek. Bokep Barat aku mau.. tolong akhhu heh..!” erangan yang terdengar sangat merangsang bagiku. Ukurannya sebenarnya tidak lah besar, tergolong kecil lah karena hanya sekitar 14 cm. Tapi jangan bilang sama orang rumah kalau aku bolos lho!” pintanya mengingatkan.Benar saja, pada hari Jumat sepulang kantor kujemput dia di Cengkareng. Sambil menggoyang, kulumat bibirnya, kusedot dan kugigit-gigit kecil buah dadanya. Cici ternyata melakukan refleks yang sama. Sehingga, jilatan bagian bawah buah pelir seringkali salah ke daerah sekitar anus. Kuanggap ini sebagai undangan dan lalu aku mendekati dan memeluknya dari belakang. Aku lemas sekali nich.. auch..!” lenguhnya semakin tinggi.Aku segera mengangkatnya ke tempat tidur dan melanjutkan jilatan-jilatanku di daerah surganya. Ukuran tubuhnya yang relatif (tingginya hanya 155 cm) kecil pun merupakan impianku, karena aku juga tidak terlalu tinggi (167 cm).










