“Tenang aja, ini tempat gue biasa ngentot ama tuh tukang-tukang becak di depan.” Aku kaget bagai disambar petir. Aku kini bergerilya hingga akhirnya aku mencapai pangkal kontolnya bagian bawah. Bokep Mama Karman berdiri di samping kami dan memperhatikan isapanku sambil mengocok kontolnya. “Mas, jangan kuat-kuat suaranya nanti ada yang tau.” kataku mengingatkannya. Tanpa menunggu persetujuanku dia berjalan ke belakangku. Tanpa ragu dia kemudian naik ke atas meja tempat biasa untuk jualan dan tidur terlentang. Aku merasa begitu penuh dan begitu enak sehingga aku benar-benar bergairah. Dia melenguh semakin kuat. Aku rasa dia sadar sekali aku memperhatikan kontolnya dan dia berbalik arah lalu menghadap ke arahku. Aku merasakan semprotan dan aliran yang hangat di dalam lobangku. “Nggak usah takut, kalo lo mau gua ada tempat. Tanpa menunggu persetujuanku dia berjalan ke belakangku.
