hh..” kuraasakan keringat di permukaan perutku. Vidio Bokep “Ray, aku tidak mau begini.”
“Nia, please..” kukecup bibirnya, sama sekali tidak merasakan penolakannya. Aku baru saja (sekitar sebulan) berpisah dengan salah seorang gadis yang sangat kusayangi. begitu bodohkah aku? Kamu?”
Lalu Nia bercerita tentang bagaimana ia setelah lulus SMU, berangkat ke Jakarta untuk meneruskan kuliah D1 di sebuah universitas negeri di sana. Nia diam saja saat kumasukkan tangaku ke dalam bajunya. “Apa..?”
Susu-nya itu loh, menempel di ubun-ubunku, seandainya aku bisa berkata begitu saat itu. Bener kan? kamu aja yang naruh,” ujarku. sori aku sedikit emosi.”
“Hmm.. “Kamu harus mau menjadi pacarku.”
Aih, jadi ini masalahnya. Nia lalu bercerita bagaimana Mas Dita (begitu dia menyebutnya) berhasil meluluhkan gunung es dalam hatinya, dan mengajaknya bertunangan kira-kira dua bulan yang lalu.
>