aduuhhh..” teriaknya.Aku tidak peduli karena situasi rumah yang sepi. Vidio Bokep Berulang-ulang. Kudorong sedikit, meleset. Lunak dan empuk. eehhh.. ya.. eehhh.. “Ini pasti naik kelasnya dikatrol,” batinku.Aku kasihan sekali akhirnya kusanggupi. “Ihh.. aahhh..”Karena sudah ada lampu hijau, kutekan dengan sekuat tenagaku. Mas khan juga belum pernah.” sahutku.Hening sekejap. ssshh..” desahnya disela-sela nafasnya yang memburu. Sambil menatap matanya yang mulai sayu, tangan kananku mencoba melepas BH-nya. Aku celingak celinguk mengagumi rumah itu.Lalu aku diantarkan ke ruang belajar di lantai atas. Pada kemana..?Biasanya kalau Sabtu bapak dan ibunya sudah pulang. .. Ah, rasa itu kembali kurasakan. Agak tembem. shshshs..” begitu suara di TV. aduuuhh.. “Blesss..” penisku seperti menabrak kain tipis yang langsung sobek. Kupercepat lagi sekuatku sampai pinggangku agak sakit. ennnaaakkk.. Sedangkan Ahmad lebih memilih Okta yang satu kelas dengan ahmad.Oh, masalah cinta toh.
>