….Selanjutnya aku lupa diri, aku meliuk2 menyodok selangkanganya. “Ouhh..huuhuu..huhuu..deen..telah denn…sudaaah..” Rintihnya sambil memegang bahuku keras. Bokep JAV Dia berdiri menatapku di samping ranjang, tatapanya penuh arti. Usaha katering yg kujanapabilan berjalan sukes, tarah nasib mbak Juminten meningkat lebih baik. Tanganku memegang jemari tanganya. “Nanti baring aja lagi di kamar, bunda kelak nyusul..”Jawabnya sambil berusaha meraih celana dalamnya. Mudah2an mbak Juminten tidak memperkarakanku, menganggapnya berakhir hanya di sini. Aku luar biasa tangan itu supaya tubuhnya mendekat. Ruangan menjadi sunyi. Pagi itu dirinya sangat bimbang serta panik, dengan meneteskan air mata beliau mencoba terus memohon utk memberinya pinjaman kurang lebih 1,5 jt utk menutupi tuntutan hutang dari bandar judi togel di desa. Hari-hari selanjutnya berjalan normal, kami hanya berjumpa di akhir pekan, tidak ada bahasan lagi soal peristiwa itu. Tentu kelak ada jalannya, sabar aja, setan itu kembali membisiki. Pagi itu terasa akumulasinya. “Iya mbak, gak usah dipikirin soal kembalianya..dan..maaf soal yg tadi..”Jawabku tanpa menoleh kepadanya.
