Memang awalnya sulit, tetapi karena Shebi minta untuk terus dipaksa, ya akhirnya masuk juga.“Achhh… achhh..!” teriak Shebi dengan wajah memerah entah karena nafsu atau karena sakit. Bokep Hot Saya dan Shebi menunggu DB yang sedang mandi di ruang keluarga. Mendengar itu saya tidak langsung menuruti, tetapi saya tetap saja mengigit, menjilat, meludahi liang kewanitaannya, terutama klitoris-nya yang sudah mengkilap karena basah. “Aku tau apa yang kamu khawatirkan Dra..” balas Shebi sambil menutup bibir saya dengan jari telunjuknya. “Tapi besok kamu datangnya malam saja ya..!” pinta DB. “Mmm.. Mendapat perlawanan yang demikian nafsunya, saya pun merubah posisi menjadi 69. “Ya sudah kita cabut ya..?” ujar Shebi ke DB. Saya tidak langsung memasukkannya, tetapi memainkannya terlebih dulu di bibir vaginanya sampai Shebi sendiri yang memajukan pantatnya agar batang kemaluan saya dapat langsung masuk, tetapi tetap saja saya tahan agar tidak masuk.




















