aku…. ia..” ucapnya sambil kembali meletakkan Hpnya di dekat telinga “Ehh sayang.. Bokep Mom aku bisa teriak loh..”“Udahlah bu jangan ngelawan, ibu sendirikan yang minta diluar, lagian kalau mau teriak harusnya udah dari tadi.. Dengan mata dan kepalaku sendiri aku melihat Ivana tengah berdiri menyandarkan tubuhnya pada lemari besi di belakangnya, wajahnya seperti meringis melukiskan pesan berarti dengan mulut yang terbuka seperti menyebut huruf “O” dengan mata merem melek.Suara aneh itu semakin terdengar bercampur dengan suara serak dari tenggorokan Ifa. udah biasa ini, mau 6 bulan sudah.““Kalau Mas Imran?” tanyanya yang membuatku ikut membayang sosok yang ia sebutkan itu.“Yah begitulah, masih banyak proyek, lagian dia juga sibuk buat ujian Tesisnya.” ucapku yang kini membayangkan wajah suamiku, Imran (28).“Aduh.. Namun Denny tak terlalu lama memainkan vaginaku yang sudah basah ini, tak selama ketika ia menikmati menyusu di gunung kembarku.“Sssstt ahhh.” desahku saat pangutan kamu terlepas dan Denny dengan cepat berpindah di depanku.Aku masih menarik nafas ketika Denny menarik
