Penantianku berakhir ketika sesosok tubuh berabaya gelap dan berjilbab hitam melintas. Bokep JAV “Lho, kok bilang gitu…?” selaku. Pakaian bersih yang belum disetrika menggunung di sana sini. Selalu saja, kalau tak keasinan, kemanisan, kalau tak keaseman, ya kepedesan!” Ya, aku tak bisa menahan emosi untuk tak menggerutu.“Sabar Bi, Rasulullah juga sabar terhadap masakan Aisyah dan Khodijah. Hati ini menjadi luruh. Ummi kan muntah-muntah terus, ini badan rasanya tak bertenaga sama sekali,” ucap isteriku diselingi isak tangis. Aku menghitung sudah delapan orang keluar dari rumah itu, tapi isteriku belum juga keluar. Ia beda dengan yang lain, ia begitu bersahaja. Sampai-sampai kemana-mana ia pergi harus bersandal jepit kumal. “Ah, betapa manisnya wajah istriku ketika sedang kegirangan… kenapa tidak dari dulu kulakukan menjemput isteri?” sesal hatiku.******Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk isteriku.
