Kamu itu main dua kali 45 menit, bukannya cuman setengah jam. Bokeb Payudaranya juga indah kenceng serasi dengan bentuk badannya. Karena tampangku yang mirip keling, teman-temanku memanggil aku Pele, karena aku suka main sepakbola.Tapi sekalipun aku jelek dan hitam, otakku cukup encer. Hampir semua bawa mobil, kadang mobil dinas bapaknya, mana mampu aku bersaing dengan mereka. “Belum Tante, bahkan melihat celana dalam perempuanpun baru sekali.” Wah berani sekali aku. Saya tancapkan terus. “Enak sekali Tante”, bisikku dekat telinganya. Suami Tante Ratih Om Hendra punya hobbi main catur dengan Bapakku. Baru kali inilah aku pernah tidur dengan perempuan bahkan dengan ibuku sendiripun tak pernah. “Di kamar tidur Tante?”, tanyanya. Tante Ratih mengangkat-angkat panggulnya menahan nikmat. Dia pererat rangkulannya dan dengan nafas tersengal dia kejar mulutku dengan mulutnya dan mulut dan lidah kamipun kembali berlumatan dan kerkucupan. Aku lahir di satu keluarga pegawai perkebunan yang memiliki lima orang anak yang semua laki-laki.
