Setelah bekerja sekitar 1bulan aku tidak diperkenankan memakai hijabku lagi dengan alasan pekerjaanku di front office. “Crooott…crooott..crooott” pejuhnya pun menyembur semuanya di dalam vaginaku.“Brengsek kamu Viko” umpatku. XNXX Bokep Dia mengambil HP dan merekam diriku yang dalam keadaan mengakang yang memeperlihatkan setiap inci vaginaku. Tapi 3 orang laki-laki tadi dan bosku sering membicarakanku di belakang Viko yang paling aku khawatirkan karena dilihat dari tatapan matanya seakan ingin memangsaku.Bosku mengajak kami makan malam di restoran yang glamor dengan lampu kelap-kelip dan banyak musik bising yang aku tak pernah dengar. Aku hanya dapat memejamkan mata karena tenagaku sudah habis setelahmulutku disumpal habis oelh tangan Viko yang membuatku sulit bernafas.“Woooww…ternyata masih perawab son…” celetuk Soni.Tak terasa airmata jatuh berlinang mendengar ucapannya Soni tersebut. Restoran itu lebih terlihat seperti club malam yang berisikan wanita-wanita seksi dan kumpulan laki-laki mesum. Aku dipaksa oleh rekan-rekanku untuk meneggak minuman yang membuat kepalaku sangat berat.




















