Dia duduk di kursi dan berpesan padaku, “Aku pengen liat dia disiksa, lu bisa pakai apa aja yang ada di sini”, katanya sambil menunjuk ke arah lemari.Minoru sudah tahu apa yang akan kami perbuat. Bokep Montok Ku biarkan sejenak kontolku menancap dalam memeknya, ku rebahkan tubuhku kembali hingga menindih Minoru. Ku tunggu Zenit selesai menyiksanya saja agar aku baru bisa melampiaskan nafsuku.Lima belas menit berlalu, Zenit mulai bosan, dia terlihat puas dan tersenyum, “Cukup deh”, katanya sambil memandangi tubuh Minoru yang penuh dengan garis-garis merah bekas cambukan.“Sisanya buat lu bro, gratis, malam ini lu pake aja sepuasnya…”, kata Zenit lalu meninggalkan Minoru.Zenit duduk di sudut sambil main hp, akhirnya ini waktu ku. Ku raba bagian dada Minoru, susunya kenyal bagai puding, agak kecil, tapi putih mulus dan indah. Dia ingin pergi ke Jepang setelah mengambil ijazah. Aku coba memberinya ide untuk berpesta saja di tempat prostitusi, tapi Zenit sedikit kurang suka. Kulanjutkan ciuman bibir kami, lalu perlahan




















