kejadian itu berulang terus seminggu dua kali, tiap kali Tina ataupun Devi membutuhkan kehangatanku, aku segera datang memenuhinya, hingga saat ini. burungku yang dari tadi sudah tegak dapat dilihat langsung oleh Tina.Langsung saja Tina meraup mulutku dan kami berciuman diatas sofa. Bokep Mom kuremas dadanya,payudara yang besar, halus dan kuning itu segera kulumat.“Mmmhhhh,..nikmat sekali Vi,…”“Teruussss,..Diiii”Tanganku terus mengeranyangi kemaluan Devi yang sudah basah. kejadian itu berulang terus seminggu dua kali, tiap kali Tina ataupun Devi membutuhkan kehangatanku, aku segera datang memenuhinya, hingga saat ini. tak terasa ternyata sudah sampai didepan rumahnya.“Kamu mampir dulu, Di ?, ntar mbak buatkan kopi penghangat tubuh, sambil nunggu hujan reda” kata Devi“Makasih mbak, baiklah!” kataku sambil berpikir betapa beruntungnya aku. Setelah hidup akupun berbalik kearah Tina sambil duduk di sofa, disampingnya. Hanya kami bertiga yang masih bertengger di pos ojek sambil main kartu untuk membunuh waktu.Saat itu aku sudah jenuh, dan aku kalah mainnya, aturannya yang menang akan menarik penumpang duluan.




















