Aku terengah-engah. Disingkirkannya piringku, memegang tangan kiriku dan dituntunnya menyelinap ke belahan baju-mandinya.Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Indobokep Belum masuk ternyata. Tante membuka kimononya, bertelanjang bulat juga, masuk ke ruang douce. Entah mana yang benar. Ia sesekali membalas remasanku, tetap membaca.Ditariknya tangannya untuk membuka halaman buku bacaannya, tanganku “tertinggal” di pahanya. ?Engga juga.? Hanya mendesah, tidak protes!Kedua tanganku ada di paha kirinya terus memijit. Ya, akhirnya jadi juga aku ke Jakarta. Ada lagi, makin sedikit….. semakin geli… dan.. *** Hari-hari baruku dimulai. Tubuhnya bergetar hebat, mengejang. Kenapa begini ? Kakinya sedikit membuka, memungkinkan mataku menerobos ke celah pahanya. Tante memanggilku ‘yang’. Rasanya aku ingin menubruk, menindihkan kelaminku yang keras ini ke dua gundukan itu. Kenapa aku begini ?
