Itu resikoku. Setelah aku melobi dia, kutetapkan hari dan tanggalnya, kalau tidak salah tanggal 18 September 1999. Bokep terbaru Aku tidak ingat apa yang kita bicarakan saat itu. Cafe mewah kawasan elite Bandung Utara. Produksi garment ini lumayan terkenal di Indonesia, kebetulan juga produknya di ekspor ke mancanegara. Sesudah itu aku dan Vera beres-beres. Aku dari lahir sampai sekarang tinggal di Bandung. Sampai juga aku di depan rumahnya. Di hari H-nya kujemput dia jam 5 sore, soalnya dia pulang kerja jam 5 sore. Penisku sengaja belum kucabut, kubiarkan saja mengecil sendiri di dalam vaginanya.Aku bisikan di telinga Vera, “Wo ai ni, Ver…” kataku sok Mandarin. Aku tahu Vera sayang denganku, soalnya dia juga bilang kok ke aku. Makanya aku betah-betahin kerja di pabrik itu. Kata teman-temanku cafe ini mahal karena “beli suasana”. Akhirnya kulepas juga CD-nya, si Vera sendiri sejak tadi cuma mendesah-desah tidak karuan, tapi nggak dibuat-buat lho.
