Mas Zanipun mulai
menciumi leher Yeyen. “Ahh.., Hmmh.., Ahh..”, Aku
mendesah-desah kecil dengan apa
yang kulakukan terhadap diriku
sendiri. Bokep Family “Don, kamu mau ikut renang?”. “Hmmhh.., hmmhh..”, mereka
berciuman sambil mendesah-desah,
membuatku yang sejak tadi sudah
tegang memikirkan hal yang tidak-
tidak jadi semakin tegang saja. Di luar, aku duduk-duduk saja di
ruang tamu sambil ngobrol dengan
Lenny dan teman-temannya yang
kebetulan ciban semua. Kami berputar-
putar di Tunjungan Plaza, makan di
sebuah restoran sea food sampai
kenyang lalu kembali lagi ke tempat
kos Yeyen. Ternyata Lenny ini masih SMU kelas 2. Keesokan harinya, Mas Zani
mengajakku pergi makan dan jalan-
jalan di mall. Tidak berapa lama kemudian, Mas
Zani berhenti lalu bertanya, “Yen,
boleh sekarang?” Sambil tetap
merem, Yeyen cuma tersenyum dan
mengangguk. “Ahh.., Ahh..”, Yeyen mengerang dan
mendesah keras keenakan. Sesekali kudengar
“Slurrp.., slurrp..”, sepertinya Mas Zani
suka sekali menyedot kemaluan
Yeyen. Aku segera
menyiram ceceran sperma di lantai
kamar mandi, melepas seluruh
bajuku dan mandi. Sekitar satu jam kemudian,
muncullah mereka berdua dari pintu
kamar Yeyen. Sedangkan aku benar-benar
kebingungan dan tidak tahu mau
berbuat apa, aku benar-benar pingin
buka baju dan join dengan mereka
tapi ahh..,
