“Koq bilang gitu, justru aku ingin agar kita terus begini dan bisa terus bersama, tapi kamu bilang malah akan meninggalkanku dengan tunanganmu yang dari Singapura itu khan?”. Sesekali payudaranya bergesekan dengan ‘dongkrak antik’-ku karena A Sui membenam-benamkan wajahnya. Bokep Cina Perlahan kembali kutelentangkan tubuh moleknya yang telah bermandi keringat dan air liurku. “Bolehlah, asal ingat jam setengah delapan paling lambat kita makan malam ya!”, ujarnya penuh keibuan.Senja itu kami lepas sambil berkejaran di pasir putih menuju sedikit hutan bakau lalu menjumpai karang bolong (persis seperti di Yogyakarta). Aku cuma bisa menghiburnya sambil menariknya ke pelukan hangatku. Penasaran? Aku lalu menyandarkan tubuh mulus dan hangatnya ke balik batu besar tadi. Baju Abang ‘kan udah kering sedangkan T Shirt-ku masih basah, nanti aku masuk angin dan kamu yang di marahi Mami,” ujarnya menyerocos.




















