Kuturunkan Revy dan membalikkan tubuhnya menghadap ke jendela. Bokep Colmek Kini wajah kami berhadapan dekat, dengan Revy dalam pangkuan. Revy terus menekan pinggulku ke arahnya, seakan hendak menghabiskan setiap detik orgasme kami di dalam tubuhnya. Sepatu kiriku baru saja kukenakan, saat tiba-tiba dari belakangku terdengar suara Revy bertanya, “Ryo, kita sudah lama berteman, and I think I’ve already knew all about you, except one thing”, Revy menahan nafasnya sejenak untuk kemudian melanjutkan, “…and may I know about it now? Kami berciuman, mendesah, mengerang, mendekap, coba merasakan semua sensasi yang ditawarkan dalam sebuah persetubuhan. Yah…saya memang hanya manusia biasa, yang terkadang sulit mengontrol perasaan dan harapan kala mana berdekatan dengan sesosok lawan jenis yang sangat kita kenal dan terasa sangat mengenal kita. And now what a perfect situation…. Apa kabar?”, tiba-tiba sebuah suara wanita menghentakkan lamunanku, membangkitkan kembali diriku dari kesunyian yang baru saja kualami. Masih saja seperti dulu makanan fave-nya kalau sedang main ke PIM.




















