crettttt….. kemarin kami kan nggak sengaja liat kakak sama mbak Evi di bangunan kosong itu…” tiba-tiba Nita memotong pembicaraan.“Maksud kamu apa Nit???” tanyaku ke Nita dengan tegas.“Iya kak kami nggak sengaja dengar suara orang mendesah, waktu kami membeli minuman saat bus mogok kemarin…” Kata Denok dengan polosnya.“Terus apa hubunganya, itu kan urusanku??? Bokep India dan kahirnya…. lebih cepat.. kok perih…” katanya sambil meringis kesakitan.Aq tak memperdulikannya dan semakin mempercepat kocokkan jariku di kemaluannya.. Aq pun lebih bebas dan aman mengelus paha mulusnya sambil sesekali menyolek kemaluannya. oohhhh.. muachh.. ohh.. kurasakan ada semburan hangat yang menandakkan dia sudah klimaks, aq pun terus mengocok lubang kemaluanya dengan jariku. jangan berisik!!!” Bisikku sambil mencium telinganya. tiba-tiba Evi menggigit lenganku sambil berkata,“Kamu yang mulai ya?, jangan salahkan aq kalau sampai ketahuan…”Tangan Evi mulai bergerak di seputar penisku yang masih terbalut celana, jantungku berdetak kencang sekencang nafsuku yang memburu….“Buka aja kancingnya, sempit banget nih…” pintaku.“Heemm..” jawabnya singkat sambil membuka kancing celana dan
