Tepat ketika aku menyapanyanya, hpku berbunyi, dari temanku. Bokeb pak, gede banget..”. Aku duduk di depan disebelahnya. Hah..” erangku lagi ketika dia mulai menggenjot memekku dari bawah. Apartmentnya type studio sehingga hanya ada satu ruang yg multi fungsi, kamar mandi dan pantri yg merangkap dapur. Dia mulai lagi mengenjot memekku sambil sesekali meremas toketku yg bergoyang seirama enjotannya. Setelah beristirahat sejenak, kami segera membersihkan diri dengan di kamar mandi. Ririn hampir sampai pak.. Tangannya meremas-rems toketku yg besar menantang.“Pak kuat banget sih , baru ngecret sudah mau ngentot lagi” ucapku lirih.“Iya habis pengen diempot memek kamu lagi, nikmat banget rasanya” bisiknya.Desahanku kembali terdengar ketika lidahnya mulai menari di atas pentilku yg sudah menonjol keras. Orangnya belum tua, tapi yg pasti bukan abg lah yao. Toketkupun tampak bergoyang-goyang menggemaskan. Punya cowok Ririn nggak sebesar ini.” jawabku.“Arghh.. Bikin Ririn nafsu..” kataku sambil menundukkan kepala mulai menjilati dan kemudian mengulum penisnya.Dia mengelus- elus rambutku yg panjang.
