Salah satu tangan Eksanti tak sengaja menyentuh botol saus tomat, menyebabkan isinya tumpah di atas meja. Bokep Thailand sebuah permainan baru! Nikmat sekali rasanya “dimakan” seperti itu, dibumbui saos tomat. Eksanti mendesah, memandangi kewanitaannya dilahap oleh mulutku. Padahal aku belum lagi bergerak maju-mundur.Aku lalu menaburkan sayuran yang tadinya tengah dicuci dan dipersiapkan sebagai pelengkap nasi goreng di atas dada Eksanti yang sedang berguncang-guncang. Lalu aku mencium tengkuknya. Aacch.., menggairahkan sekali pemandangan itu. Betul-betul spontan dan tanpa tedeng aling-aling. Tubuh Eksanti berguncang, menggeliat, meluncur hampir terjatuh dari meja yang kini penuh keringat bercampur air bekas sayuran, saos tomat, dan sebagainya. kamu harus membantu Santi membersihkan pantry!” begitu kata Eksanti setelah kami mampu berbicara lagi. Eksanti entah sedang berada di langit yang keberapa, tidak bisa merasakan semprotan-semprotan hangat di dalam kewanitaannya, karena ia sendiri sedang meregang menikmati klimaks kelimanya yang datang menyambung akhir klimaks sebelumnya.
