“Mau kau tidur di dadaku?” kudengar ia berbisik padaku. Bokep Indo Live Kurasa aku terlalu emosionil.”
“Tak apa-apa,” balasku tersenyum. Ia menghentakkan kepalanya ke belakang. “Jangan ! Waktu itu kulihat ia berdiri sendiri di depan pintu lorong yang menghubungkan ballroom dengan dapur. Dengan gerakan yang mengesalkan, ia lalu mendorong tubuhku menjauh menggunakan kedua tangannya. “Ini,” ucapku seraya menyodorkan gelas di tanganku. Itu yang kurasakan saat menatap wajahnya. Di tangannya sebuah gelas berisi lemon tea yang tinggal setengah.Saat pertama aku melihatnya, aku merasa tertarik. Benar rupanya, kau tak bisa berdansa.”
Aku mendengus malu. “Sori,” bisikku sekali lagi. Ia.Pagi menjelang. Kepalanya terangkat. “Berdiri,” ia berbisik di telingaku. Kulihat ia masih berdiri menghadapku dengan senyum di depan stereo set. Tidak sekarang, maka takkan lagi. Belum.. Setelah itu ia berpaling menatap ke luar jendela samping. Ia menoleh, alisnya berkerut saat memandangku. “Ruang tamu yang nyaman,” ucapnya beberapa saat setelah kuletakkan gelasku ke atas meja.
>