Aku mengerang-erang ingin agar Martin meneruskan aksinya.Aku sudah sangat terangsang hingga memohon-mohon padanya agar memuaskan aku. Bokep Martin membiarkanku seketika menikmati moment ini. Mataku cekung dihiasi garis hitam dibawahnya. Aku kok tidak tahu?” tanyaku. “Hehehe..” Desisnya pelan.Lalu tanpa menunggu perintah kedua kalinya, dia mulai merubah posisinya agar mulutnya pas di kemaluanku. Aku jadi berangan-angan ingin kembali ke kehidupan lamaku dimana aku belum mengenal narkoba. Ternyata, bohong! Mulanya perlahan, lama-lama semakin cepat. Dia bangkit dan memeluk tubuhku. Tingkahnya dibuat manja seperti anak kecil. Lalu dia membuka pakaiannya sendiri dan mulai menyerangku dgn ganas. kamu pasti gigolo!” godaku sambil memukulnya dgn bantal lagi. Putingku dipermainkan dgn mulut dan lidahnya yang hangat. Aku mengerang tertahan dan mengerutkan dahi. Ok, Aku layani! Aku berprestasi dalam pelajaran tapi kurang menguasai bidang olah raga.
