Ia bahkan masih terus mengerang dengan suara pelan. Bokep terbaru Sebuah desah cukup keras menghambur keluar dari mulutnya. Kamu mencakar dan menekan kulit punggung Mas. Tetapi lalu dengan cepat semakin lebat. Tania kelihatan gemas sekali merasakannya.Lalu tangannya beringsut kearah belakang pungungnya, mencoba meraup kejantananku itu.“Hmm.. Kamu mau tahu nggak yang sedang Mas bayangkan..?”, aku berujar pelan.“Hee em..”, Tania mendesah lagi mengiyakan.“Mas membayangkan sedang mencumbumu. Perasaan khawatir sedikit muncul dibenaknya, bercampur dengan rasa kangen yang luar biasa.Lalu ia pun berniat mengontak aku di rumah, tetapi niat tersebut diurungkan. Dan mandinya juga pakai shower saja.. Tania menyerah. Enak sayang..?”, akupun tak kalah dalam mengimbangi fantasinya.“Iyaa.. Akhirnya aku menggeram, menggerendeng bagai banteng menahan amarah, “Niaaa.., auucchh.. Aku mengangkat sedikit tubuhku dan dengan sekuat tenaga aku turunkan sedikit celana tidurku dengan satu tangan, untuk memberikan keleluasaan pada kejantananku.“Tania,” bisikku, “Sedang apa kamu di sana?
