Astaga. Bokep HD Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.Cuaca Ibu kota negara kita ini terasa begitu panas, hal ini menambah hawa panas suasana di dalam angkot. Nampak ada perubahan besar pada Fera. Ah, Aku terlambat setengah jam. Kuputuskan untuk berani menatap wajahnya. Sekenanya saja kubuka halaman majalah. “ Mbak Fera, telepon. “ Kayak kemarinlah.., ” ujarnya sambil mengangkat tabloid menutupi wajahnya. Aku duduk di tepi dipan. Tapi eh.., seorang penumpang pakai kaos oblong, mati aku. Dia hanya menampakkan diri separuh badan. Bodoh, bodoh, bodoh. Aku tidak berani menatap wajahnya. Dia mengambil tissue itu, sambil mendengar kabar gembira dari wanita yang menunggu telepon. Pintu salon kubuka. Lalu menyentuh Kejantananku dengan sisi luar jari tangannya. Lihatlah dia tadi begitu teliti membenahi semua perlatannya. Dia menikmati, tangannya mengocok Kejantananku. Kini dia tidak malu-malu lagi menyelinapkan jemarinya ke dalam celana dalamku. Anggap saja tdiap-tdiap baju sama dengan jumlah kancing bajuku: Tujuh.




















