kupeluk tubuh sintal mba Astrid dari belakang, tapi dengan lembut tanganku diangkat dan dipindahkan ke tubuhku sendiri dan tubuh mbak Astrid beringsut menjauhiku kudekati lagi tubuh itu dan kudaratkan kecupan di punggung berkulit mulus itu kudengar isak tangisnya.” kenapa mba..?” tanyaku lembut lama ga ada jawaban, isak tangis mba Astrid makin keras kubelai lembut pundaknya.. Bokep Montok siapa tau sampe pagi? dan kulihat wajah yang cantik berkulit putih ini makin memerah, seperti layaknya orang habis minum arak Satu setengah jam berlalu sesekali kulirik mba Astrid yang duduk di sebelahku persis kegelisahannya kulihat semakin hebat dan hilang sudah komentar-komentar konyolnya seperti pada film pertama Pada suatu saat menjelang film ini selesai mata kami bertemu pandang kulihat sorot mata yang aneh dari mba Astrid sementara kurasa matakupun sudah aneh juga dimata mba Astrid..” Biiiiiimmmm.” Kudengar suaranya mendesah memanggil namaku” Ya mbaa” jawabku tak kalah lirih, dalam pandanganku saat itu yang dihadapanku bukanlah Astrid sebagai wanita yang sudah kukenal baiktetapi




















