Terbayang kak Dewi dan kak Sinta. Ia Menggeliat-geliat sementara kedua tangannya mendekap kepala kak Dewi. Bokep Tante “Kurang keatas…sakit tahu !”, suara ka Dewi terdengar memburu. Tiba-tiba aku mendengar kak Dewi mendesah pelan. Sama-sama aman ok ?!”, Kak Dewi tak bersuara. “Cuma gesek-gesek aja !”, aku kemudian menandaskan. Karena Kak Dewi mengisyaratkan agar aku terlentang maka aku segera terlentang dengan kakiku menjuntai kelantai. Mata Kak Dewi membeliak kaget. “Jangan sampai Mamah tahu !’,
Aku hanya menatapnya, lalu tersenyum hambar. Kak Sinta tampak membetulkan posisi badannya, selimutnya juga dirapihkan, aku tak dapat melihat apa yang tengah dilakukan kak Dewi, tapi menurut perkiraanku kepala kak Dewi tepat diantara selangkangan kak Sinta. Aku kemudian duduk disofa, tepat dibelakangnya. Sayang masing terlindung pakaian yang dikenakannya. Menatapnya dalam-dalam. Pandangan matanya kini memelas dan penuh ketakutan. Namun yang lebih sering menari-nari dalam khayalanku kemudian adalah sosok kak Dewi.
