Ironis. “Chie, sudahlah.”
“Ray, Papa udah nggak ada.”
Kuusap belakang kepalanya, menekan tengkuknya, berusaha melegakannya. Bokep Family Baru kali ini aku menyemburkan spermaku di dalam liang kemaluan seorang gadis. Ah, Chie. Dan itulah yang membuatku tertawa. Chie menerima Jay menjadi kekasihnya, dan itu membuatnya menipu perasaannya sendiri. Kupeluk pundak Chie dan menggandengnya, merasakan tubuh itu menggigil di lenganku.Saat itu aku sangat ingin memarahi Jay. Chie lalu bercerita pada Jay mengenai acara pernikahannya dengan anak rekan bisnis ayahnya dari Australia untuk menyambung eksistensi bisnis peninggalan ayahnya. “Ray, masih ingat kamu pernah berkata bahwa kamu hanya mau berhubungan seksual dengan gadis yang bukan perawan,” Chie tertawa kecil. “Yang tadi itu,” kata Chie.“Chie, bagiku keperawanan itu sama saja bagi semua orang. Kurangkul dia dan kubiarkan air mataku membasahi bahunya.PenutupJay menyukai Chie. Bukan emosi terhadap Jay, melainkan terhadap dirinya. Aku mengenalnya sejak pertama kali kuliah. Aku juga seperti dia.Seperti Jay.




















