Kurasakan nafasnya sudah mulai tak teratur. “Iya,” jawabku singkat. Bokep Colmek Kamu saja mandi yang bersih!”Aku mandi dengan cepat dan yang penting kusabuni meriamku sampai bersih. Bibirku turun ke lehernya, kujilat lehernya dan beralih ke dadanya. Jangan.. Lima belas menit kemudian tubuhku sudah mengejang di atasnya. Siang-siang kok sudah pulang?” tanyaku. Ia menoleh sambil menghentikan langkahnya. Dan memang daerah ini dikenal sebagai daerah merah. Namun tidak setiap kali bertemu kami lalu bergulat di atas ranjang. Waktu itu aku masih kuliah. Akupun tahu namanya, Santi, asalnya Tegal. Karena haus aku mampir ke sebuah kedai dan memesan minum.Di dalam kedai ada seorang wanita yang berdandan sederhana, tidak ada riasan wajah menyolok atau pakaian yang mengundang. Tingginya sekitar 155 cm dengan dada cukup besar.Akhirnya pertanyaan pokokpun terucap dari mulutnya.“Istirahat dulu, Mas?”Aku pura-pura bodoh dan tidak tahu arah pembicaraannya.“Istirahat di mana?
