Dan aku jadi tambah bernafsu karena perbuatanku itu membuat Tante Ning menggelepar-gelepar keenakan. Pikiran jorokku bertambah. Bokep Ojol Untung cuma 2 kali seminggu. Aku juga belum mengerti bahwa waktu itu dia sangat kecewa karena birahinya tidak mencapai puncak. Aku sempat berpikir waras, kami tidak boleh melakukan semua ini! Toketnya itu luar biasa bagus. Tidak karuan lagi, aku jadi terangsang. Maka, dia minta aku mencupang toketnya. Kini mulut Tante Ning merayap turun ke bawah, menyusuri leher dan dadaku. Tante Ning juga. Dia bugil di hadapanku! Pinggulnya bergerak-gerak sementara tangan kirinya terus menuntun batang kemaluanku memasuki vaginanya. Jadi, kukira wajar kalau akhirnya affair itu terjadi. Aku jadi tambah deg-degan. “Vaaan, kamu udah gede sekarang….,” bisik Tante Ning. Kiri dan kanan.“Itu kadonya?” tanyaku memberanikan diri beberapa saat kemudian. Berulangkali kugelitik kelentitnya dengan ujung lidah sambil kukenyot dalam-dalam. Batang kemaluanku yang tadinya mulai agak kendor karena aku ketakutan, kini kembali menegang keras. Oleh karena itu, aku mendapat tugas menjemput naik motor.
