Melihat demikian aku menjadi iba, akupun pupuskan rencanaku untuk meneruskannya. Bokep Mom “Sebentar ya Anti…”, aku menenangkannya, memintanya menyelesaikan birahiku yang sudah mencapai ubun-ubun. Belakangan inilah aku sudah mulai menaruh curiga. Ciumanku berlanjut hingga ke leher dan kemudian dadanya. “Oh, orang bengkel?”, ibunya ternyata sudah mendengar cerita ranti. Seperti dugaanku, gadis itu tidak membawa uang yang cukup.“Kurang dong mas…”, tawar gadis itu menampakkan wajah memelas. Buah dadanya putih, putingnya pun mungil berwarna merah muda. Namun karena aku tidak mau nombok uang itu, segera kulihat alamat KTP nya, karena tidak begitu ramai, aku pun segera ke alamat yang tertera KTP itu. Anti hanya membiarkan penisku di dalam mulutnya, ia kebingungan mengerjakan penisku di mulutnya. Ku telpon gadis itu dengan hp-ku, tiga kali ku telpon tidak satu kali pun diangkatnya. Rumah dua lantai yang kutemui, aku pun mengetuk pintu, dan keluarlah seorang ibu-ibu menggunakan kerudung,
“Cari siapa yah?”, tanya ibu itu.“Apa benar ini rumahnya ranti?”, tanyaku.“Iya, ini siapa?”, ibu itu
