Saat dicabut penisku diselimuti darah perawan Rara. Walau kamu trendi abis, selalu gaya, tapi gak pernah aneh-aneh. Bokepindo “Belom punya tempat nginep” jawabnya singkat. “Gila enak banget, pantes banyak yang ketagihan” Kata rara setelah rebahan disebelahku.Akhirnya Rara pulang kejakarta hari minggu sore. “Dasar kamu… Ya udah aku punya french fries sama nugget, mau aku gorengin gak ?” tawarku. “Loh, gimana sih. “Trus kamu dimana ?” tanya Rara. Aku percepat goyanganku, soalnya aku mau orgasme sama-sama. Dasar cowok sama aja, pikirannya gak jauh-jauh dari selangkangan” kata Rara sambil memukuli dadaku.“Ya walaupun dah pernah tapi aku kan gak ngelingkuhin tunanganku dan ngehamilin cewek laen” jawabku menggoda Rara sambil tertawa. “Ya enggak lah” jawabku. Udah lama aku gak denger kabar dari. Dari awal kuliah sampe selesai rambut Rara yang hitam legam itu selalu panjang.




















