Aku langsung saja berbaring ditempat tidur itu. Sesekali kepalaku bergerak dan ciuman itu lepas , namun pak Dedi menarik wajahku kembali dia menciumi bibirku. Bokep Rusia Masih tersisa 10 lagi rasanya udah kucel make-up ku. Seperti bayi yang menyusu ibunya pak Dedi begitu beringas,“aaaaakkkkkkkkhhhhhhh…..pak……ooohh…..aaakkkhhh….oohhhhh…paaakkk….aaahhhhhh….”Desahan yang bisa aku ucapkan terus dia mencoba membuat aku semakin horny. Seperti bayi yang menyusu ibunya pak Dedi begitu beringas,“aaaaakkkkkkkkhhhhhhh…..pak……ooohh…..aaakkkhhh….oohhhhh…paaakkk….aaahhhhhh….”Desahan yang bisa aku ucapkan terus dia mencoba membuat aku semakin horny. Ibuku tulang punggung keluarga jadi mau nggak mau aku harus membantu segala kebutuhan yang ada di rumah. Tak lama kemudian pak Dedi menegeluarkan spermanya,“cccccrrrrooooootttt….ccccrrrrooooootttt…..cccrrrrooootttt………”Sperma itu keluar dan dia semprotkan di bibir dan tubuhku. Ketika awal masuk aku berjabat tangan dengannya, tampak wajahnya memandangiku dengan sedikit aneh. Jemarinya membuka lipatan demi lipatan memekku aku mendesah keras,“aaaaaaaaaaahhhhhhhhh……pak…..aaaaaaaahhhhh nikkmaaatt ahhhh….”Jemarinya menyusuri bagian demi bagian dan akhirnya salah satu jarinya bisa masuk kedalam lubang memekku.
